Kelompok Tani Ternak Pucak Manik sebagai salah satu Kelompok Tani Ternak yang ada di Gapoktan Tri Loka Amertha, Sebagai Kelompok inti sektor peternakan baik dalam Program SIMANTRI 022, maupun Program-program lainnya. Kelompok Tani Ternak Pucak Manik merupakan sebagai tempat atau media pembelajaran bagi kelompok-kelompk lainnya baik yang ada di lingkungan Banjar Dinas Bukit Sakti, Desa Lokapaksa, maupun luar desa lokapaksa itu sendiri. Media Pemblajaran baik mengenai Administrasi kelompok, Tata Cara Pengelolaan Kelompok, maupun tata cara bertani Maupun Berternak Sapi Bali yang menganut konsep pertanian dan peternakan yang berkelanjutan (Sustainable Agriculture), Konsep pertanian terintegrasi (Zero Waste) maupun konsep yang nantinya mengarah kepada pola pertanian Organik maupun konsep Pertanian Bio Dinamis (Bio Dinamic Farming).
Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan membagi sebuah Analisis Usaha baik dari sisi Kelayakan Ekonomi dan Finansial dalam kegiatan Usaha Peternakan Sapi Bali yang kami lakukan selama ini bersama para anggota kami.
Analisis usaha merupakan sebuah cara untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu jenis usaha yang akan kita lakukan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggikah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi maupun titik impasnya. Dengan mengetahui hal tersebut diatas, berbagai macam tindakan antisipasi dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan juga dapat dilakukan apabila Anda melakukan tindakan analisa usaha ini. Proses analisa usaha dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode atau cara. Berikut ini adalah beberapa poin yang harus dapat dihitung dan diketahui secara pasti, yaitu :
1. ANALISIS LABA/RUGI
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian dari usaha perikanan yang akan dikelola. Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan untung apabila nilai penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran.
Rumus : Laba/Rugi = Penerimaan – Total Biaya ( Tetap + Variabel )
2. REVENUE COST RATIO (R/C)
Dilakukan dengan tujuan untuk melihat keuntungan relatif dalam sebuah usaha perikanan yang diperoleh dalam tahun terhadap biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha perikanam tersebut. Pada dasarnya, sebuah usaha dikatakan layak apabila nilai R/C lebih besar daripada 1 dikarenakan hal ini menggambarkan semakin tinggi nilai R/Cnya maka tingkat keuntungan suatu usaha juga akan semakin tinggi.
Rumus : R / C = Penerimaan : Total Biaya ( Tetap + Variabel )
3. PAYBACK PERIOD (PP)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan semua biaya investai yang telah dikeluarkan untuk sebuah usaha perikanan.
Rumus : PP = ( Total Investasi x 1 tahun ) : Keuntungan
4. BREAK EVENT POINT (BEP)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa batas nilai produksi atau besarnya volume produksi sebuah usaha perikanan untuk mencapai titik tidak untung maupun tidak rugi ( impas ). Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan layak apabila nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat itu atau BEP harganya lebih kecil daripada harga yang sedang berlaku saat itu.
Rumus : BEP Produksi = Total Biaya : Total Produksi, atau BEP Harga = Total Biaya : Harga Penjualan
Nah itu tadi penjelasan teoritisnya kurang lebihnya seperti itu, Nah jika terjadi kekurangan kami mohon maaf, mengingat kami bukanlah akhli ekom, kami hanya petani biasa, sekarang bagaiama hasil analisis yang akan kita lakukan pada sebuah usaha, baik dalam usaha penggemukan maupun dalam usaha pembibitan sapi bali ataupun model usaha lainya.
Subagai Contoh Kami Sertakan Analisis Penggemukan Sapi Bali dan Analisis Pembibitan Sapi Bali dengan meng Click Link yang ada.
Analisis usaha merupakan sebuah cara untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu jenis usaha yang akan kita lakukan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggikah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi maupun titik impasnya. Dengan mengetahui hal tersebut diatas, berbagai macam tindakan antisipasi dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan juga dapat dilakukan apabila Anda melakukan tindakan analisa usaha ini. Proses analisa usaha dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode atau cara. Berikut ini adalah beberapa poin yang harus dapat dihitung dan diketahui secara pasti, yaitu :
1. ANALISIS LABA/RUGI
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian dari usaha perikanan yang akan dikelola. Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan untung apabila nilai penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran.
Rumus : Laba/Rugi = Penerimaan – Total Biaya ( Tetap + Variabel )
2. REVENUE COST RATIO (R/C)
Dilakukan dengan tujuan untuk melihat keuntungan relatif dalam sebuah usaha perikanan yang diperoleh dalam tahun terhadap biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha perikanam tersebut. Pada dasarnya, sebuah usaha dikatakan layak apabila nilai R/C lebih besar daripada 1 dikarenakan hal ini menggambarkan semakin tinggi nilai R/Cnya maka tingkat keuntungan suatu usaha juga akan semakin tinggi.
Rumus : R / C = Penerimaan : Total Biaya ( Tetap + Variabel )
3. PAYBACK PERIOD (PP)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan semua biaya investai yang telah dikeluarkan untuk sebuah usaha perikanan.
Rumus : PP = ( Total Investasi x 1 tahun ) : Keuntungan
4. BREAK EVENT POINT (BEP)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa batas nilai produksi atau besarnya volume produksi sebuah usaha perikanan untuk mencapai titik tidak untung maupun tidak rugi ( impas ). Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan layak apabila nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat itu atau BEP harganya lebih kecil daripada harga yang sedang berlaku saat itu.
Rumus : BEP Produksi = Total Biaya : Total Produksi, atau BEP Harga = Total Biaya : Harga Penjualan
Nah itu tadi penjelasan teoritisnya kurang lebihnya seperti itu, Nah jika terjadi kekurangan kami mohon maaf, mengingat kami bukanlah akhli ekom, kami hanya petani biasa, sekarang bagaiama hasil analisis yang akan kita lakukan pada sebuah usaha, baik dalam usaha penggemukan maupun dalam usaha pembibitan sapi bali ataupun model usaha lainya.
Subagai Contoh Kami Sertakan Analisis Penggemukan Sapi Bali dan Analisis Pembibitan Sapi Bali dengan meng Click Link yang ada.
ngiring ajegang gumi Baline dengan senang hati menjadi anak pengangon sampi
BalasHapusUntuk daerah jembrana, apakah ada bantuan sosial dari pemerintah..??
BalasHapusKarena saya kurang mendapat informasi dikarenakan merantau ke luar daerah, karena sangat tertarik untuk menetap di kampung halaman, terima kasih
Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.
BalasHapus