Langsung ke konten utama

Analisis Usaha Pembibitan Sapi Bali


selayaknya usaha penggemukan sapi bali pada pembahasan artikel sebelumnya, maka dalam dunia usaha pembibitan sapi bali sangatlah perlu juga dilakukan sebuah analisis sebagai bentuk kajian terhadap sebuah usaha pembibitan sapi bali, apakah kiranya usaha tersebut akan mendatangkan keuntungan atau malah impas atau bahkan menelan pil pahit sebuah kerugian yang nilainya amat besar...!, untuk itu kami kelompok tani ternak pucak manik berusaha melakukan sebuah analisis usaha, selayaknya metode yang telah dibahas sebelumnya dalam artikel Metode Analisis Usaha.

KONSEP USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI
Konsep Usaha yang akan dikembangkan adalah usaha pembibitan sapi bali, dengan berbasis usaha kelompok dengan menggunakan sample dari program SIMANTRI, dimana dalam program tersebut kelompok mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) dalam pengembangan usaha, dalam hal ini semua bentuk bansos dari pemerintah kepada kelompok akan tetap dihitung sebagai modal kelompok, dan pengelolaannya dilakukan secara bersama-sama anggota kelompok dengan di koordinir oleh pengurus kelompok, dengan pola bagi hasil sesuai dengan aturan (awig) yang telah di tetapkan bersama.

ASUMSI-ASUMSI USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI
Asumsi-Asumsi dalam Usaha Pembibitan Sapi Bali Adalah :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.
2. Sapi bibit yang dipelihara sebanyak 20 ekor jenis bibit Sapi Bali dengan harga awal Rp. 4.000.000/ekor dan sapi sudah bunting atau siap kawin, dipakai sebagai bibit selama 5 tahun atau 5x beranak dengan asumsi sapi dipelihara selama 1 tahun dan menghasilkan 1 ekor pedet.
3. Biaya Pembangunan Kandang Sebesar Rp. 25.000.000,00 dengan usia ekonomis selama 10 tahun dan dihitung biaya penyusutan 10% pertahun menetap.
4. Biaya Pembangunan Gudang Pakan Sebesar Rp. 8.000.000,00
5. Biaya Pembangunan Gudang Kompos Sebesar Rp. 8.000.000,00
6. Biaya Pembangunan Unit Bio Urine Sebesar Rp. 8.500.000,00
7. Peralatan usaha dibutuhkan sebesar Rp 250.000/tahun,
8. Jasa Petugas IB Rp. 50.000,-/Straw dengan asumsi sekali IB langsung Bunting, dengan prosentase mortalitas kelahiran pedet jantan dan betina = 50:50 (%)
9. Sapi membutuhkan Vitamin dan obat-obatan sebesar Rp. 10.000/ekor/Bulan
10. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 36.000 kg kering dengan harga Rp. 1000/kg
11. Bio Urine yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 36.000 Liter dengan harga Rp. 500/Liter
12. Diberi Pakan Tambahan berupa mineral : 1 kg x 20kor x 12 bulan dengan harga Rp. 5.000/Kg
13. Tidak membebankan biaya pakaan, mengingat pakan diberikan langsung oleh anggota yang memelihara sapi tersebut.

14. Biaya pembangunan biogas tidak dihitung.
15. Biaya-biaya investasi diperoleh dari bantuan program pemerintah sebagai modal awal dengan asumsi tanpa pengembalian baik pokok dan bunga modal.
16. Biaya-biaya investasi ditaksir dengan usia ekonomis selama 10 tahun dan dihitung biaya penyusutan 10% pertahun menetap.


ASPEK TEKSIS USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI
Dari Asumsi-asumsi diatas maka dapat kita tuangkan kedalam aspek teknis dalam usaha Pembibitan sapi bali.


ASPEK TEKNIS
USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI
NO
KETERANGAN
JUMLAH
SATUAN
1
Pengadaan Sapi Bakalan :



A. Populasi Awal Pembibitan
20
Ekor

B. Harga Beli Bibit Sapi Bali
4.000.000
Rp/Ekor
2
Periode Pembibitan :



A. Jumlah Bulan Pembibitan
12
Bulan

B. Jumlah Hari Pembibitan
360
Hari
3
Produksi Sapi Pembibitan :



A. Penjualan Pedet Umur 6 Bulan
3.000.000
Rp/Ekor

B. Harga Jual Induk Sapi Setelah 5x Beranak
5.000.000
Rp/Ekor
4
Produksi Pupuk :



A. Produksi Kotoran Basah (60% Pakan Tercerna)
16
Kg/Ekor/Hari

B. Produksi Kompos (Kadar Air = 24,21%)
5
Kg/Ekor/Hari

C. Harga Pupuk Kompos
1.000
Rp/Kg

E. Produksi Bio Urine Sapi
5
Liter/Ekor/Hari

F. Harga Bio Urine Sapi
500
Rp/Liter
5
Biaya Penyusutan Usia Ekonomis 5 tahun



A. Peny. Bangunan Kandang (10%/Tahun)
2.500.000
Rp/Th

B. Peny. Bangunan Gudang Pakan Ternak (10%/Tahun)
800.000
Rp/Th

C. Peny. Bangunan Gudang Kompos (10%/Tahun)
800.000
Rp/Th

D. Peny. Bangunan Bio urine (10%/Tahun)
850.000
Rp/Th

E. Peny. Peralatan Kandang (100%)
250.000
Rp/Th
6
Pakan, Obat, Vaksin dan Vitamin :



A. Konsumsi HMT (10% X Bobot Sapi)
40
Kg/Ekor/Hari

B. Konsumsi Mineral (1kg/ekor/bulan)
1
Kg/Ekor/Bln

C. Harga HMT
500
Rp/Kg

D. Harga Mineral
5.000
Rp/Kg

E. Biaya Obat-obatan dan Vitamin
5.000
Rp/Ekor/Bln

F. Biaya JASA IB
50.000
Rp/Ekor/Thn
7
Biaya Lain-Lain :



A. Kebutuhan Listrik
0,2
Kwh/Hari

B. Biaya Listrik
1.000
Rp/Kwh

C. Kebutuhan Air
20
M3/Bln

D. Biaya Air
5.000
Rp/M3

ANALISIS KEUANGAN USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI
Dari Aspek teknis diatas maka dapat kami gambarkan aspek analisis keuangan dari Pembbibitan sapi bali adalah sebagai berikut :
ANALISIS PEMBIBITAN SAPI BALI
( PERIODE 1 Tahun Pembibitan)
NO
URAIAN
JML
SAT
HARGA (Rp)
JML. BIAYA (Rp)
A. BIAYA-BIAYA
1.
BIAYA INVESTASI

1. Bangunan Kandang (Kap. 20)
1
Unit
25.000.000
25.000.000

2. Bangunan Gudang Pakan
1
Unit
8.000.000
8.000.000

3. Bangunan Gudang Kompos
1
Unit
8.000.000
8.000.000

4. Bangunan Pengolah Bio-Urine
1
Unit
8.500.000
8.500.000

5. Peralatan Kandang
1
Paket
250.000
250.000

TOTAL BIAYA INVESTASI
49.750.000
2.
BIAYA VARIABEL

1. Pembelian Bibit Sapi Siap Bunting
20
Ekor
4.000.000
80.000.000

2. Biaya HMT
250
Kg
288.000


3. Mineral
20
Kg
5.000
100.000

4. Vitamin dan Obat-obatan
12
Bulan
20.000
240.000

5. Biaya Listrik
72
Kwh
1.000
72.000

6. Biaya Air
240
M3
2.500
600.000

7. Jasa Petugas IB
20
ekor
50.000
1.000.000

TOTAL BIAYA VARIABEL
82.012.000
3.
BIAYA TETAP

1. Penyusutan Kandang
10%
%/thn
25.000.000
2.500.000

2. Penyusutan Gudang Pakan
10%
%/thn
8.000.000
800.000

3. Penyusutan Gudang Kompos
10%
%/thn
8.000.000
800.000

4. Penyusutan Bio Urine
10%
%/thn
8.500.000
850.000

5. Penyusutan Peralatan Usaha
100%
%/thn
250.000
250.000

TOTAL BIAYA TETAP
5.200.000
TOTAL BIAYA-BIAYA ( B. VARIABEL+B. INVESTASI+B.TETAP)
136.962.000
B. PENERIMAAN





1. Penjualan Pedet Usia 5 Bulan
20
ekor
3.500.000
70.000.000

2. Penjualan Induk Setelah 5x Beranak
20
ekor
6.000.000
120.000.000

2. Penjualan Pupuk Kompos
36.000
Kg
1.000
36.000.000

3. Penjualan Bio Urine
36.000
Liter
1.000
36.000.000
C. TOTAL PENERIMAAN
262.000.000
D. KEUNTUNGAN
125.038.000
E. B/C RASIO
1,912939355

ANALISI CASHFLOW USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI
Analisis cashflow ini menggambarkan nilai investasi yang telah dilakukan berikut keuntungan/kerugian yang telah diperoleh oleh kelompok
No
URAIAN
Tahun Ke
I
II
III
IV
V
I
PENDAPATAN





1
Penjualan Induk
0
0
0
0
120.000.000
2
Penjualan Pedet
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
2
Penjualan Pupuk
36.000.000
36.000.000
36.000.000
36.000.000
36.000.000
4
Penjualan BIO-Urine
36.000.000
36.000.000
36.000.000
36.000.000
36.000.000

TOTAL PENDAPATAN
142.000.000
142.000.000
142.000.000
142.000.000
262.000.000
II
PENGELUARAN





A
BIAYA INVESTASI





1
Bangunan Kandang Koloni
25.000.000
0
0
0
0
2
Bangunan G. Pakan
8.000.000
0
0
0
0
3
Bangunan G. Kompos
8.000.000
0
0
0
0
4
Bangunan Bio Urine
8.500.000
0
0
0
0
5
Peralatan Kandangan
250.000
0
0
0
0
B
BIAYA TETAP





1
Pembelian Bibit Sapi
80.000.000
0
0
0
0
3
Penyusutan Kandang
0
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
4
Penyusutan G. Pakan
0
800.000
800.000
800.000
800.000
5
Penyusutan G. Kompos
0
800.000
800.000
800.000
800.000
6
Penyusutan Bio Urine
0
850.000
850.000
850.000
850.000
7
Penyusutan Peralatan
0
250.000
250.000
250.000
250.000
C
BIAYA VARIABEL





1
HMT
0
0
0
0
0
2
Mineral
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
3
Jasa Petugas IB
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
4
Vitamin dan Obat-obatan
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
5
Biaya Listrik
72.000
72.000
72.000
72.000
72.000
6
Biaya Air
600.000
600.000
600.000
600.000
600.000

TOTAL PENGELUARAN
131.762.000
7.212.000
7.212.000
7.212.000
7.212.000
IV
KEUNTUNGAN PER TAHUN
10.238.000
134.788.000
134.788.000
134.788.000
254.788.000
V
ANALISIS-ANALISIS
1
DF = (P/F,12%,5)
0,8928
0,7971
0,7117
0,6355
0,5672
2
Nilai Sekarang (PV)
9.140.486
107.439.515
95.928.620
85.657.774
144.515.754
3
(B/C) Ratio
0,07
0,95
0,95
0,95
0,97
4
NPV
442.766.440
KESIMPULAN
Bahwa dalam usaha pembibitan sapi bali apabila dilakukan dalam skup kelompok akan diperoleh nilai keuntungan yang besar dengan B/C Ratio di tahun pertama 0,07 mengingat biaya investasi di tahun pertama yang sangat besar dan pada tahun-tahun berikutnya akan diperoleh B/C Ratio sebesar 0,95.
Akan tetapi jika kita membebankan biaya HMT pada modal selayaknya skala usaha yang bukan berbasis kelompok maka pada tahun I (Pertama) akan mengalami kerugian, dan di tahun ke berikutnya baru memperoleh keuntungan dengan.
Dengan tetap memperhitungkan Bansos sebagai modal dingin dengan perhitungan penyusutan maka pada usia kelompok yang ke 10 tahun, maka kelompok sudah bisa mengembangkan lagi usahanya 2x lipat dengan asusmsi mengabaikan keuntungan tahun-tahun sebelumnya sebagai modal. 

Sudah selayaknya kelompok usaha pembibitan sapi bali memperoleh sebuah INSENTIF baik berupa insentif sapi betina produktif dari pemerintah, mengingat Program Penyelamatan Sapi baik dalam mendukung penyelamatan Plasmanutfah genetik sapi bali maupun mendukung swasembada daging sapi 2014 mendatang, mengingat nilai keuntungan di tahun I (pertama) yang sangat kecil dibandingkan usaha jasa contohnya usaha jasa pembuatan web desingn, usaha jasa service computer, usaha jasa cleaning service maka tidak heran para generasi muda kita meninggalkan pertanian di kampung halamannya.

Komentar

  1. mare tawang hasilne, yen pidan tawang kan sing perlu merantau joh2

    BalasHapus
  2. Thank you for following my blog.
    You can read my blog by using google's translation of Indonesia.
    I read your blog as well. It's very interesting and I like it.

    BalasHapus
  3. OM Swastyastu .
    Info yg sangat membuka wawasan U/ Menjadi Peternak ini,krn tyang ada rencana Memulai sebagai Persiapan Pensiun .
    Dan Tyang Mohon Info :
    1. Berapa Harga Bibit sapi u/ pembibitan,
    2. kenapa tdk ada Komponen biaya Tenaga Kerjanya, apakah dikerjakan sendiri u/ Pembibitan 20 ekor tsb.
    3. Apakah memang Pembibitan secara hasil akan > dari Penggemukan ?

    Suksme.

    BalasHapus
  4. @GIANTBIZZ : Om Swastyastu
    Terimakasih atas kunjungannya ke blog kami, sebelumnya saya mohon maaf karena baru bisa membalas, mengingat ada kesibukan di dunia offline. Usaha ini memang pas untuk dikembangkan pak, dengan harga sapi sekarang yang lumayan meningkat tentunya bisa memperoleh keuntungan yang lebih menggembirakan. menjawab pertanyaan bapak :
    1. Harga sapi untuk bibit lumayan mahal pak, tergantung usia, motif dan garis keturunan yang diperoleh dari pengembangan IB.
    2. Analisis ini tidak mencantumkan Variabel biaya karena usaha ini berbasis kelompok, yang dikerjakan oleh para anggota kelompok sesuai dengan awig yang berlaku di masing2 kelompok.
    3. Hasil Pembibitan adalah dari penjualan anak sapi, tentu hasil ini tahunan dengan resiko yang lebih besar pula dibanding penggemukan, salah satu diantaranya : Sapi Mandul/Tidak bisa beranak ("bekung"), Kematian Pedet, dlsbgnya. sedangkan penggemukan waktu panen bisa ditentukan dalam setahun 2 atau 3 kali masa panen tergantung umur bakalan yang di gemukkan, pemberian pakan dan intensiffitas pemeliharaannya.

    BalasHapus
  5. Suksme Pak Gung Raka P, Atas Responsenya.

    Dan Mhn Juga Info Klu Tyang Ingin Kerjasama dengan Perusahaan Inti ( Inti-Plasma) untuk penggemukan kira2 di Bali ( Khususnya Tabanan), apakah pak Gung Raka wenten Info mengenai Prusahaan Inti penggemukan sapi Bali di daerah Tsb ?

    Suksme

    BalasHapus
  6. Osa. Salam kenal. Sy dari sulawesi. Mau nanya bisa investasi gak? Klo bisa gimana carax? Trims

    BalasHapus
  7. Tulisannya sangat bermanfaat sekali dan menambah wawasan saya, karena saya tertarik dengan pragram ini,trimakasih

    BalasHapus
  8. http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/

    BalasHapus
  9. trimaksih atas blobya
    saya ingin bertanya bagaimana mekanisme pengirimn proposalnya?
    apakah ngsung lwat dinas peternakan atau gman?
    teriakasih

    salam peternak ketapng kalbar

    BalasHapus
  10. Terima kasih atas artikelnya. Saya cukup terbantu dengan artikel ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Mohon komentar mengenai blog ini, atas artikel, segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini demi kemajuan blog ini, Terimakasih...!

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra

BIODYNAMIC FARMING = ORGANIK PLUS

Kemaren habis keja Keras, bangun pagi pun telat, lalu stel TV chanel NHK, Tiba-tiba Dwee...ng, dapet info pertanian BIODYNAMIC FARMING , Luar biasa...! bagi petani seperti saya yang sama sakeli belum mengenal dunia pertanian secara utuh. Paman Google Bekerja saat itu juga, dapetnya info berbahasa inggris, akalpun datang...! Twing..! Twing...! Paka bantuan Translate, walaupun belepotan tapi kanggoin aja yang penting tau sedikit-sedikit mengenai BIODYNAMIC FARMING. Tulisan ini kami kutip dari berbagai sumber, mudah-mudahan berguna bagi kita semua.   BIODYNAMIC FARMING Secara Etimologi Istilah BIODYNAMIC berasal dari 2 suku kata yakni BIO dan DYNAMIC , yang kedua suku kata tersebut diambil dari bahasa yunani. BIO atau BIOS yang Berarti Hidup dan DYNAMIC atau DINAMIS yang berarti Energi atau Kekuatan Pendorong. Jadi Biodynamic merupakan kombinasi dari praktek biologis dan dinamis.