Langsung ke konten utama

Pembangunan Banjar Bukit Sakti

Banjar Bukit Sakti adalah salah satu bagian dari banjar dinas dan adat  Desa Lokapaksa, Banjar dinas Bukit Sakti dengan jumlah penduduk Laki-laki = 813 Jiwa, Perempuan = 810 Jiwa, dan jumlah keseluruhan penduduk mencapai 1.623 Jiwa, yang terdiri dari 428 Kepala Keluarga (KK), serta jumlah KK Miskin atau Rumah Tangga Miskin (RTM) yang terbanyak di desa Lokapaksa mencapai 174 KK.

Dari Sisi Topografi wilayah Banjar dinas Bukit Sakti terdiri dari wilayah perbukitan dimana pada bagian wilayah bawah adalah zona perkampungan penduduk yang padat, serta wilayah persawahan dan wilayah bagian atas adalah zona perkebunan dan dengan sedikit persebaran rumah penduduk.

Dari sisi potensi wilayah yang tidak bisa terlepas dari topografi wilayah Banajar tersebut dimana pada wilayah bagian bawah banjar dinas bukit sakti memiliki potensi wilayah dibidang pertanian dan industri kecil, sedangkan pada wilayah bagian atas memiliki potensi dibidang pertanian, peternakan dan perkebunan.

Banjar Bukit Sakti  saat ini dipimpin oleh seorang kelian banjar dinas yang bernama : I GUSTI BAGUS SUASCITA, beliau merupakan salah atu kelian banjar yang dipilih oleh warga banjar bukit sakti secara demokratis. Beliau adalah seorang peminpin yang memiliki visi jauh kedepan dalam membangun Banjar dengan mengangkat potensi lokal sebagai daya ungkit dalam pembangunan di wilayah banjar bukit sakti ini.

PROGRAM PEMBANGUNAN BANJAR
Program pembangunan di banjar bukit sakti secara fisik belum bisa maksimal, tentu jika kita merujuk dari potensi Penduduk yang sangat besar, dan dibarengi dengan potensi KK Miskin di banjar bukit Sakti yang besar pula sudah tentu sangat sulit jika hanya diandalkan dari swadaya masyarakat semata, dari sisi bantuan dana ADD yang digelontorkan pemerintah desa lokapaksa yang belum maksimal mampu mendukung pembangunan secara fisik di bukit sakti. Semenjak Beliau I Gusti Bagus Suascita menjadi kelian Banjar Bukit Sakti telah menerima ADD dari pemerintah desa lokapaksa, yang pertama di tahun 2010 sebesar Rp. 1,5 juta yang jumlahnya terkecil diantara ADD banjar Lainnya telah dipergunakan untuk pemadatan Jalan usaha teni di Wilayah Bendungan Sabha, dan dana ADD yang kedua sejumlah Rp. 5 juta akan dipergunakan untuk pembangunan Bale Banjar Bukit Sakti.
Dengan Dana ADD yang Kecil serta Potensi Swadaya Masyarakat pembangunan fisik terasa agak lamabat, Namun dengan dibarengi semangat pembangunan masyarakat, dukungan dan spirit pembangunan dari segenap masyarakat dan peran serta para tokoh masyarakat dalam membangun banjar hal ini akan mempermudah pembangunan banjar bukit sakti kedepan.

Pembangunan Bale banjar bukit sakti sebenarnya sudah direncanakan sebelum masa kepeminpinan beliau, namun sangat disayangkan hal ini gagal karena sesuatu dan lain hal, namun kini semangat pembangunan yang dulu sempat redup, kembali dibangkitkan oleh beliau dan rencana pembangunan akan dilaksanakan dengan merubah gambar awal yang dahulunya direncanakan pembangunan bale banjar ini bertingkat kini menjadi tidak bertingkat namun dengan penambahan luas bangunan yang tanpa merusak perencanaan awal pembangunan yang telah ada.

Pembangunan bale banjar bukit sakti akan dilakukan pada bulan April 2012 berikut dengan Tahapan-tahapannya yang nantinya dilakukan langsung oleh panitia pembangunan bale banjar bukit sakti yang telah di tunjuk oleh kelian banjar bukit sakti demi amannya proses pembangunan bale banjar tersebut. untuk itu kelian banjar bukit sakti mengharapkan peranserta masyarakat untuk membantu pelaksanaan pembangunan ini sehingga pembangunan ini dapat terselenggara dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan kita semua.

Kepada masyarakat Bukit Sakti dimanapun berada, Kelian banjar mengharapkan doa dan partisipasi aktif dalam pembangunan ini, mengenai pemberitahuan secara tertulis Kelian banjar akan mengirimkannya kepada seluruh masyarakat Bukit sakti dimanapun Berada.

PROGRAM PEMBANGUNAN SEKTOR EKONOMI PRODUKTIF
Dari Sisi pembangunan Sektor Perekonomian Produktif di Banjar bukit sakti akan lebih mengarah kepada keberadaan Kelompok-kelompok usaha produktif yang berbasis komoditi lokal diantara di sektor pertanian, sektor perkebunan, Sektor Peternakan, Sektor Usaha Kecil dan Menengah dan Sektor Perdagangan dengan spirit pembangunan Sosial Kooperatif dibawah naungan KOPTAN Werdhi Sadhana Sebagai Motivator dengan pola Binaan Bapak dan Anak Angkat.

I. Bukit Sakti Sebagai Sentra Pengembangan Bibit dan Bakalan Sapi Potong

Melalui Kelompok Simantri yang telah menunjukkan dedikasinya sebagai kelompok Mandiri yaitu Kelompok Tani Ternak Pucak Manik, sebagai media pembelajaran bagi para petani ternak yang ada di Lokapaksa dan daerah sekitarnya dalam mengembangkan bibit sapi bali sebagai komoditi lokal yang bernilai tinggi, perkembangan kelompok ini kini telah menunjukkan hasil mulai dari anakan sapi SIMANTRI telah berjumlah 17 ekor, tahun depan kita telah memiliki F1 hasil IB (Inseminasi Buatan) alias Kawin Suntik dengan didukung Tenaga SDM Inseminator yang memadai dari kelompok tersebut, Produksi Pupuk baik Padat maupun Cair yang bernilai ekonomis kini semakin digenjot produksinya dan tahun depan kita rencanakan untuk uji lab dan lebelisasi produk.

Tidak Hanya Kelompok Tani Ternak Pucak Manik yang ada di Bukit sakti, Kini telah berkembang KTT Murdha Sadhana dengan unit usaha dibidang Pertanian dan Peternakan sapi bali, kedepan kita akan arahkan pengembangan Populasi Sapi di wilayah KTT. Murdha Sadhana. Kelompok Ternak Sisia Bakti adalah Kelompok RTM dengan Pengembangan Usaha dibidang Penggemukan Sapi Bali telah berhasil menggemukkan Sapi bali dilahan Kering.
Tidak Hanya Sapi yang akan dikembangkan di kelompok-kelompok ini, kedepan kita akan kembangkan Ternak Babi dan Ayam Buras mengingat Keberadaan KWT. Manik Amertha Sebagai ibu-ibu Petani Ternak yang ada di bukit sakti ini memiliki keahlian dibidang ini sebagai usaha sampingan selain bertani dan beternak sapi.

II. Bukit Sakti Sebagai Sentra Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah 
Bukit sakti memiliki SDM yang mumpuni dibidang usaha pertukangan dan dengan didukung oleh potensi lokal dibidang perkebunan baik kebun jati, gamelina, mahoni dan suar ini merupakan sebuah potensi lokal yang selama ini belum bisa digarap secara maksimal mengingat kekurangan permodalan yang mereka hadapi.

Sektor industri Kecil / industri rumah tangga juga memiliki potensi yang besar digarap oleh para ibu-ibu PKK dan ibu-ibu dalam KWT. Manik Amertha di bukit sakti diantaranya pembuatan kue kering, Kue Basah, Kripik Singkong, Telor Asin dan lain sebagainya, namun kendala permodalan dan pengemasan yang belum tergarap secara apik akan dikembangkan dengan pelatihan-pelatihan dari berbagai instansi terkait sampai dengan peralatan ayang memadaihingga proses pengemasan.

III. Bukit Sakti Dengan Lembaga Keuangan Koperasi
Di banjar Bukit Sakti kini telah berdiri koperasi KOPTAN WERDHI SADhANA, sebagai lembaga keuangan yang nantinya kedepan mampu menyediakan permodalan bagi sektor-sektor usaha yang akan dikembangkan nantinya baik sebagai anggota maupun sebagai anak angkat koperasi ini, kedepan bukit sakti akan menjadi salah satu banjar yang mandiri baik mandiri pangan, mandiri lembaga keuangan nya serta mandiri energy. 
Mari Kita bangun Bukit Sakti sebagai Banjar Usaha, Banjar Yang mandiri, Mulai sekarang kita tinggalkan pola premanisme menjadi pola intelektualisme. Sukseskan pembangunan Bukit Sakti bersama Masyarakat bukit Sakti dimanapun Berada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

BIODYNAMIC FARMING = ORGANIK PLUS

Kemaren habis keja Keras, bangun pagi pun telat, lalu stel TV chanel NHK, Tiba-tiba Dwee...ng, dapet info pertanian BIODYNAMIC FARMING , Luar biasa...! bagi petani seperti saya yang sama sakeli belum mengenal dunia pertanian secara utuh. Paman Google Bekerja saat itu juga, dapetnya info berbahasa inggris, akalpun datang...! Twing..! Twing...! Paka bantuan Translate, walaupun belepotan tapi kanggoin aja yang penting tau sedikit-sedikit mengenai BIODYNAMIC FARMING. Tulisan ini kami kutip dari berbagai sumber, mudah-mudahan berguna bagi kita semua.   BIODYNAMIC FARMING Secara Etimologi Istilah BIODYNAMIC berasal dari 2 suku kata yakni BIO dan DYNAMIC , yang kedua suku kata tersebut diambil dari bahasa yunani. BIO atau BIOS yang Berarti Hidup dan DYNAMIC atau DINAMIS yang berarti Energi atau Kekuatan Pendorong. Jadi Biodynamic merupakan kombinasi dari praktek biologis dan dinamis.

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra