Langsung ke konten utama

Menyadap Tuwak

Menyadap tuak adalah pekerjaan tambahan bagi I Gusti Putu Artha Yasa, disamping selain sebagai seorang petani dan peternak sapi.
I Gusti Putu Artha Yasa adalah salah satu potret petani miskin anggota Kelompok Tani Ternak Pucak Manik, beliau sangat percaya bahwa walaupun hari ini susah esok hari bersama KTT. Pucak Manik pasti akan jauh lebih cerah.
I Gusti Putu Artha Yasa yang tinggal disebuah gubuk sederhana di samping kandang koloni KTT. Pucak Manik saat ini sangat aktif dalam kegiatan usaha yang ada di KTT. Pucak Manik, beliau lah bersama teman-teman anggota KTT. Pucak Manik sebagai motor yang mengelola pupuk organik produksi KTT. Pucak Manik.
Dengan pola bagi hasil 30% atas pengelolaan pupuk organik produksi KTT. Pucak Manik beliau bersama teman-teman anggota sudah sangat merasakan keuntungannya dalam kelompok SIMANTRI ini.
 
Disamping kegiatan di simantri, I Gusti Putu Artha Yasa memiliki kegiatan tambahan yakni menyadap tuak, tuak hasil sadapan dari pohon rontal beliau kumpulkan jirigen deni jirigen. kegiatan ini telah beliau lakoni sejak beliau baru memulai berumah tangga.
Tuak hasil sadapan beliau dijual kepada para pengepul dan ada juga yang langsung memesan langsung kepada beliu, tuak tersebut dijual dengan harga Rp. 11000,- per 5 liter tuak.
Tuak yang dijual kepada para pengepul nantinya akan digunakan sebagi gula, sedangkan jika ada yang memesan secara langsung akan digunakan dalam acara minum tak para penikmat tuak di wilayah desa kami.
Setiap pagi-pagi beliau mengawali dengan mengambil tuak hasil sadapannya yang telah ditampung semalaman dalam wadah bung-bung (sejenis wadah dari potongan batang bambu), kemudian beliau melanjutkan kegiatannya sebagai petani dan peternak, setelah menjelang sore hari beliau melanjutkan kembali memanjat batag pohon rontal untuk mengiris batang sadapan tuak dengan harapan esok hari tuak terkumpul kembali dalam wadah bung-bung, kemudian mengumpulkan kembali hasil sadapan tuaknya. itulah rutinitas beliau sehari-hari.
 
I Gusti Putu Artha Yasa  terkadang jika tidak ada kegiatan di dunia pertanian sebagai buruh tani atau kegiatan di ladang sudah tidak ada lagi maka beliau menambil pekerjaan sebagai buruh angkut beras di gudang bulog tangguwisia, namun beliau tetap melaksanakan kegiatan menyadap tuak ini di pagi dan sore hari demi menghidupi keluarga beliau.
Hingga saat ini beliau tinggal di sebuah gubuk beratapkan asbes dengan dinding bedeg bambu. 
Inilah potret kemiskinan anggota kami, untuk itu jika ada sebuah program bedah rumah baik yang diselenggarakan melalui program pemerintah maupun swasta kami mohon perhatiannya agar beliau bisa memiliki sebuah rumah yang layak huni. Atas perhatiannya kami haturkan terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

Proposal Permohonan Bantuan

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN KELOMPOK TERNAK PUCAK MANIK Desa Lokapaksa, Banjar Dinas Bukit Sakti Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Tahun 2009 ------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------- ---------------------------------- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Desa Lokapaksa merupakan salah satu desa terluas di Kecamatan Seririt yakni dengan Luas : 28, 84 KM2, dengan potensi jumlah penduduk mencapai 10.252 jiwa (data BPS 2006), dimana sebagian besar penduduk Desa Lokapaksa memiliki pekerjaan sebagai petani, baik sebagai petani pengolah lahan sawah, pengolah lahan kering dan sekaligus sebagai petani ternak. Peternakan yang paling umum dikelola para petani di Desa Lokapaksa yakni ternak sapi, ternak babi, dan ternak ayam. Untuk para peternak sapi, ternak sapi di peroleh oleh para petani ternak ini baik dari sapi milik sendiri dan sebagian besar lagi petani ternak mempe

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra