Langsung ke konten utama

Tumpek Kandang Wujud Kasih Terhadap Binatang

"Berbuatlah agar semua orang, binatang-binatang dan semua makhluk hidup berbahagia"
(Yajurveda XVI.48)


Saniscara Kliwon Wuku Uye, masyarakat Bali (Hindu) merayakan hari suci Tumpek Uye atau disebut juga Tumpek Kandang atau Tumpek Andang. Awam kerap memaknai hari ini sebagai hari untuk memuliakan segala jenis hewan sebagai bagian penting ekosistem penopang kehidupan di dunia. Inilah satu dari setumpuk tradisi Bali yang memberikan pesan agar manusia senantiasa bersahabat dengan alam dengan segenap isinya. Apa sebetulnya makna hari Tumpek Kandang ? lalu, apa Relevansinya dengan konteks kekinian ?

BERBAHAGIALAH masyarakat Bali yang mewarisi beragam tradisi jaga lingkungan yang unik sekaligus otentik. 
Tradisi-tradisi berkesadaran lingkungan mengajarkan manusia Bali bagaimana semestinya merawat kelestarian alam dengan menjaga keseimbangan ekosistemnya, senantiasa mewujudkan harmoni hubungan manusia dengan alam dengan segenap isinya. 
Hari raya tumpek merupakan perwujudan dari tradisi berkesadaran lingkungan itu. Selain Tumpek Pengatag yang dikenal sebagai hari untuk menyucikan tumbuh-tumbuhan, manusia Bali juga mengenal Tumpek Kandang sebagai hari untuk memuliakan hewan.
Di luar konsepsi agama seperti itu, perayaan Tumpek Kandang sejatinya dapat dipandang sebagai pernyataan rasa terima kasih dan syukur manusia Bali kepada Sang Pencipta yang telah mengadakan berbagai jenis fauna di jagat semesta ini. Seperti halnya tumbuh-tumbuhan, hewan memiliki andil dan jasa yang tiada terbilang besarnya untuk menopang kehidupan manusia. Kecuali menopang kebutuhan konsumsi manusia, hewan juga membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan nyaman. Manusia kerap meminta pertolongan kepada hewan-hewan tersebut. Lihat saja petani yang memanfaatkan sapi atau kerbau untuk membajak sawah, kusir dokar yang memanfaatkan kuda untuk menarik dokarnya.

Bahkan, jika dicermati lagi, hewan bisa memberikan pesan-pesan penting bagi kehidupan manusia. Hewan kerap lebih awal memberi isyarat akan terjadinya bencana sehingga manusia yang berakrab dengan sasmita alam akan bisa mengetahui bencana segera menerjang. Tengok saja bencana Tsunami yang diawali tanda-tanda hijrahnya burung-burung atau gunugn merapi meletus diawali dengan. Hewan-hewan tiada henti memberi tanda alam bagi keselamatan manusia, memang Keseimbangan ekosistem yang bermuara pada ketenangan hidup manusia juga sangat ditopang oleh peran berbagai jenis hewan. Tanpa kehadiran hewan, daur kehidupan tidak akan terjadi. Alam menjadi rusak dan manusia pun akan ikut rusak.

Seperti contoh Hewan Sapi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain dipakai membajak sawah, sapi juga membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Harga jualnya cukup menggiurkan, sehingga bisa dijadikan ”modal” oleh petani untuk meningkatkan pendidikan bagi putra-putrinya, dan membiayai keperluan hidup yang lain. Demikian pula ternak yang lain seperti babi, kambing, ayam, itik. Bahkan, babi bagi masyarakat Hindu di Bali sering dijadikan semacam tabungan atau celengan. Ketika umat menyelenggarakan hajatan, babi tersebut dipotong atau jika kepepet uang, ternak yang sering disebut ubuhan tatakan banyu tersebut bisa dijual.

Khusus hewan-hewan yang lain, terutama satwa langka, umat mesti melestarikannya seperti penyu hijau, burung jalak Bali, menjangan, kera dan sebagainya. Hewan-hewan langka tersebut mesti dijaga agar tidak sampai mengalami kepunahan. Untuk menjaga kepunahan satwa langka, di Bali dikaitkan dengan mitologi. Hewan-hewan tertentu dikatakan sebagai duwe Ida Batara (milik Tuhan), seperti sapi putih duwe, bojog (kera) duwe, lelawah (kelelawar) duwe, lelipi (ular) duwe dan sebagainya. Lewat mitologi seperti itu sesungguhnya umat diajak untuk menajaga dan melestarikan satwa lewat konsep religi. ”Mitologi seperti itu sepertinya jauh lebih kuat daripada seruan atau ajakan untuk melestarikan satwa langka."

Komentar

  1. it seems not everything can be run for most of the above data, there seems to be animals that are protected and should not be in perjualbelikan deh ... !!
    But most worth the try to start a livestock business
    togel singapura

    BalasHapus

Posting Komentar

Mohon komentar mengenai blog ini, atas artikel, segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini demi kemajuan blog ini, Terimakasih...!

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

BIODYNAMIC FARMING = ORGANIK PLUS

Kemaren habis keja Keras, bangun pagi pun telat, lalu stel TV chanel NHK, Tiba-tiba Dwee...ng, dapet info pertanian BIODYNAMIC FARMING , Luar biasa...! bagi petani seperti saya yang sama sakeli belum mengenal dunia pertanian secara utuh. Paman Google Bekerja saat itu juga, dapetnya info berbahasa inggris, akalpun datang...! Twing..! Twing...! Paka bantuan Translate, walaupun belepotan tapi kanggoin aja yang penting tau sedikit-sedikit mengenai BIODYNAMIC FARMING. Tulisan ini kami kutip dari berbagai sumber, mudah-mudahan berguna bagi kita semua.   BIODYNAMIC FARMING Secara Etimologi Istilah BIODYNAMIC berasal dari 2 suku kata yakni BIO dan DYNAMIC , yang kedua suku kata tersebut diambil dari bahasa yunani. BIO atau BIOS yang Berarti Hidup dan DYNAMIC atau DINAMIS yang berarti Energi atau Kekuatan Pendorong. Jadi Biodynamic merupakan kombinasi dari praktek biologis dan dinamis.

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra