Langsung ke konten utama

Mengubah Kencing Sapi Jadi Uang

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali, yang kini merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Propensi Bali dalam sistem pertanian terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI atau Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka mewujudkan visi bali organik, bali Clean dan Bali Mandara, sebelumnya kami tidak mengenal istilah Bio-Urine, apalagi memanfaatkan kencing / urine sapi sebagai pupuk dan bio-pestisida, hal itu sangat jauh dari pikiran kami. Beruntung sekali kelompok kami dipercaya oleh pemerintah Kabupaten Buleleng dan Propensi Bali untuk melaksanakan program SIMANTRI ini.

Mengingat sejalan dengan program pemerintah propinsi Bali dalam mewujudkan  Bali Organik, Bali Clean, dan isu global  "Back To Nature" maka sebagai konsekuensi perlu dukungan adanya pupuk organik dan bio pestisida, serta berbagai permasalahan yang sering dihadapi petani, seperti kalangkaan  Pupuk dan harga pupuk pabrikan yang semakin hari semakin melambung tinggi, maka sangat diperlukan kemandirian petani dalam mengatasi permasalahannya dengan tidak lagi bergantung pada pupuk pabrikan, melainkan harus bisa memanfaatkan sumber daya lokal yang ada untuk memenuhi kebutuhan petani.
Melalui ini kami berbagi berdasarkan pengetahuan yang kami miliki dalam proses pengolahan limbah ternak khususnya dari Air Kencing/Urine Sapi sebagai BIO Urine. Adapun proses pengolahannya adalah sebagai berikut :
Dalam memproses kencing sapi menjadi bio urine, maka bahan-bahan yang perlu kiranya di sediakan adalah sebagai berikut :
1. Air Kencing/Urine Sapi yang ditampung dalam Bak Penampungan
2. Fermentor RB (Rummino Bacillus) dan AZBA (Azotobacter)
3. Pompa
4.
Aerator Bio Urine

Teknik Produksinya :
1. Tampung Urine (Air Kencing) ternak sapi di dalam Bak Penampungan
2. Masukkan Fermentor (RB dan AZBA) kedalam bak penampungan Urine, dengan Takaran Untuk 800 Liter urine di fermentasi dengan RB : 1 Liter dan AZBA : 1 Liter
3. Diaduk dengan Aerator selama 3 sampai dengan 4 Jam 

4. Setelah proses pengadukan selesai, Bak ditutup dengan penutup seperti plastik atau triplek, untuk proses Fermentasi, diamkan hingga 7 hari. 
5. Pada hari ke-8, urine diputar dengan pompa menuju tangga aerasi selama 6 sampai dengan 7 jam dengan tujuan untuk penipisan, untuk mengurangi kandungan gas ammonia yang berbahaya bagi tanaman. 
6. Urine bisa diambil dan dikemas dalam wadah untuk selanjutnya digunakan atau disimpan .

Komentar

  1. blognya bagus. salam dr kami kelompok ternak umbansari pekanbaru riau.. btw bakterinya beli di mana?

    BalasHapus
  2. Salam Kenal Juga untuk Kelompok Ternak Umbansari di Pekanbaru Riau, Terimakasih pak, kami baru belajar ngeblog, Bakterinya kami beli dari BPTP Bali

    BalasHapus
  3. salam kenal wah bagus dan sangat informatif blognya.
    kalo boleh tau harga bakteri RB dan AZBA masing2 brapa ?
    mahasiswa FAPET Universitas brawijaya

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas kunjungannya, Salam Kenal Balik, Kami baru belajar ngeblog.
    untuk RB dan AZBA kami beli di BPTP bali, harganya Rp. 25.000/liter, tapi kalo mau beli banyak pasti dikasi lebih murah, cobak hubungi no ini :
    Drh. I Wayan Sudana ( 087861611922 ) dari BPTP bali

    BalasHapus
  5. wah terima kasih infonya pak.

    BalasHapus
  6. Liwa Ahmad25/04/11, 01.02

    salam kenal,
    Mantap blognya n salam kenal, sy dr kelompok tani Agro Delta Mandiri Lampung Barat. Pengin sekali belajar cara membuat pupuk cair dr urine lebih lengkap bisakah dipost lg lebih lengkap. makasih...

    BalasHapus
  7. Salam kenal kebali bapak liwa ahmad dari kelompok tani Agro Delta Mandiri Lampung Barat. Terimakasih telah berkunjung di blog kami, mengenai prosesnya kurang lebih seperti itu pak, kemarin kami dapet pelatihan lagi memantapkan proses pengolahan urine sapi dengan fermentor EM4, prosesnya sama, hasilnya setelah proses fermentasi ada perbedaan dari sisi bau, kalo pakek RB+AZBA masih ada bau urine sedikit, tapi kalo pake EM4 baunya hampir tidak ada, mengenai kandungan kami belum terima hasil uji labnya...!, mungkin nanti kami posting lagi proses dengan EM4

    BalasHapus
  8. salam kenal,
    klo blh tau itu perbandingan pemakaian fermentor EM4nya berapa?

    BalasHapus
  9. @Bapak Ade F :: Salam Kenal Balik Pak, Untuk Fermentor EM4 yang 1 botol isi 1 Liter terlebih dahulu di aktifkan bakterinya karena larutan EM4 yang terdapat dalam botol itu masih dalam keadaan dorman. Untuk mengaktifkannya perlu penambahan media seperti gula merah (boleh juga Molase/tetes tebu) dan air.
    Perbandingan, satu (1) liter EM asli + satu (1) liter gula merah + 18 liter air. Larutan tersebut dicampurkan dalam jerigen dan didiamkan selama satu minggu. Larutan EM aktif yang mengandung miselium itulah kemudian digunakan sebagai fermentor Urine dengan takaran 1 liter em4 aktif untuk memfermentasi 800 Liter Urine.

    BalasHapus
  10. apakah ada instalasi khusus untuk menampung urine sapi? apabila EM4 langsung dipakai tanpa diaktifkan terlebih dahulu apakah tidak bisa?

    BalasHapus
  11. isntalasi khusus hanya pada bagian belakang kandang yang terdapat sejenis parit sebagai saluran kencing sapi (urine) yang di arahkan menuju bak penampungan urine hanya itu saja pak/ibu

    BalasHapus
  12. boleh saya minta nomor telepon atau alamat email kelompok tani ini?

    BalasHapus
  13. salam kenal pak. sy rusmin dari parepare sulsel. bagus mana kualitasnya menggunakan EM4 atau AZBA dan RB. apakah EM4 aktif tersebut langsung di lrutkan kedalam urin sapi atau ada tambahan bahan lainnya. dari sisi warna adakah perbedaan antara bio urin dgn EM4 dan bio urin dgn AZBA dan RB. mohon penjelasan terima kasih

    BalasHapus
  14. @Bapak Rusmin di parepare sulsel : Dari sisi bau menggunakan EM4 menjadi tidak berbau, dari hasil di demplot kami hasilnya sama dengan fermentor lainnya, namun dari hasil analisi/uji lab belum bisa kami ketahui, EM4 aktif + Molase kemudian di fermentasikan pada urine sapi.

    BalasHapus
  15. Saya senang sekali membaca artikel BIO urine ini , kebetulan saya ada rencana belajar beternak sapi di kampung karangasem dan saya tertarik dengan mengubah kencing sapi jadi uang , saya mau tanya dimana kita bisa beli permentornya (Rummino Bacillus) dan AZBA (Azotobacter),mohon informasinya . Salam /darma

    BalasHapus
  16. mohon infoprmasi bagaimana aplikasinya pada tanaman, terutama tanaman keras tahunan seperti sengon

    BalasHapus
  17. lokasi kami di Penebel, untuk fermentor kami lebih memilih M-8 atau New Lacto dibandingkan menggunakan EM4. hasil jauh lebih cepat, dgn proses rata2 hanya 5 hari. salam agro

    BalasHapus

Posting Komentar

Mohon komentar mengenai blog ini, atas artikel, segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini demi kemajuan blog ini, Terimakasih...!

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

BIODYNAMIC FARMING = ORGANIK PLUS

Kemaren habis keja Keras, bangun pagi pun telat, lalu stel TV chanel NHK, Tiba-tiba Dwee...ng, dapet info pertanian BIODYNAMIC FARMING , Luar biasa...! bagi petani seperti saya yang sama sakeli belum mengenal dunia pertanian secara utuh. Paman Google Bekerja saat itu juga, dapetnya info berbahasa inggris, akalpun datang...! Twing..! Twing...! Paka bantuan Translate, walaupun belepotan tapi kanggoin aja yang penting tau sedikit-sedikit mengenai BIODYNAMIC FARMING. Tulisan ini kami kutip dari berbagai sumber, mudah-mudahan berguna bagi kita semua.   BIODYNAMIC FARMING Secara Etimologi Istilah BIODYNAMIC berasal dari 2 suku kata yakni BIO dan DYNAMIC , yang kedua suku kata tersebut diambil dari bahasa yunani. BIO atau BIOS yang Berarti Hidup dan DYNAMIC atau DINAMIS yang berarti Energi atau Kekuatan Pendorong. Jadi Biodynamic merupakan kombinasi dari praktek biologis dan dinamis.

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra