Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

BALADA PARA PETANI

Kami tak pernah bertanya Tidak juga berbicara tentang diri kami Sejak manusia belum mengenal logam Sejak kerbau dan sapi belum diairkan Tahukah kalian Kami para petani telah memulai menanam Setelah jemu berburu dan mengumpulkan binatang Tahukah kalian Kamilah para petani pemula budaya Membuat mata manusia terbuka dan hidup damai berlipat ganda Generasi demi generasi kami pelihara Sambil menanti ribuan tahun lagi Tibanya zaman baru technology dan industry Informasi dan komunikasi Tanpa kami para petani Dimana pula kalian berteduh Mengasah fikiran memajukan zaman dan pengetahuan Dizaman perangpun tentara kita bertumpu pada petani Dizaman kemerdekaan saat tak ada sepeserpun modal masuk dari negeri antah berantah Lalu siapa yang menjamin perut kalian Yang lapar dan terkulai lemah

Menyulap Lahan Kritis Menjadi Kebun Organik

Desa Lokapaksa , khususnya Banjar Bukit Sakti bagian atas merupakan lahan kritis, dengan potensi pertanian tegalan, peternakan dan daerah perkebunan, dikala musim penghujan para petani begitu menggebu-gebu menggarap lahan tegalan mereka untuk ditanami beraneka ragam tanaman palawija seperti jagung, ketela pohon, undis, komak, kecipir/kelongkang, cabe, pohon pisang dan lain sebagainya sebagai penunjang pendapatan mereka nantinya, mengingat lahan tegalan yang hanya bisa ditanami dikala musim penghujan tiba, sedangkan di musim kemarau petani tidak bisa memanfaatkan lahan pertanian mereka. Kelompok Tani Ternak Pucak Manik Semenjak masuknya Program SIMANTRI telah berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan lahan kritis yang ada disekitar lingkungan kandang koloni kami semaksimal mungkin. Proyek kami adalah Menyulap lahan kritis menjadi kebun organik, kebun organik percontohan milik kelompok kami, kami tanami dengan pisang, cabe, ketela rambat diatas tanah porus dan bebatu. Dengan mem

Menyadap Tuwak

Menyadap tuak adalah pekerjaan tambahan bagi I Gusti Putu Artha Yasa, disamping selain sebagai seorang petani dan peternak sapi. I Gusti Putu Artha Yasa adalah salah satu potret petani miskin anggota Kelompok Tani Ternak Pucak Manik, beliau sangat percaya bahwa walaupun hari ini susah esok hari bersama KTT. Pucak Manik pasti akan jauh lebih cerah. I Gusti Putu Artha Yasa yang tinggal disebuah gubuk sederhana di samping kandang koloni KTT. Pucak Manik saat ini sangat aktif dalam kegiatan usaha yang ada di KTT. Pucak Manik, beliau lah bersama teman-teman anggota KTT. Pucak Manik sebagai motor yang mengelola pupuk organik produksi KTT. Pucak Manik. Dengan pola bagi hasil 30% atas pengelolaan pupuk organik produksi KTT. Pucak Manik beliau bersama teman-teman anggota sudah sangat merasakan keuntungannya dalam kelompok SIMANTRI ini.   Disamping kegiatan di simantri, I Gusti Putu Artha Yasa memiliki kegiatan tambahan yakni menyadap tuak, tuak hasil sadapan dari pohon rontal bel

Ternak Babi Sebagai Usaha Sampingan Para Ibu

Ngubuh Kucit atau Ngubuh Celeng istilah dibali bagi peternak babi, para ibu-ibu di bali memiliki pekerjaan sampingan dengan  memelihara babi di areal belakang pekarangan rumah mereka, biasanya sepulang bekerja di sawah mengurus ladang dan membantu para suami, para ibu-ibu petani mereka memberi pakan ternak babi mereka. Hampir sebagian besar ibu-ibu petani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Manik Amertha, desa lokapaksa memelihara babi sebagai usaha sampingan dalam membantu perekonomian keluarga mereka. Hampir sebagian besar Masyarakat bali memiliki minat yang besar dalam mengkonsumsi daging babi, selain dari sisi rasa daging bali yang sangat enak, serta salah satu sumber protein hewani dengan kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan protein nabati. Masyarakat bali banyak menggunakan daging babi selain sebagai panganan juga digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan yang ilengkapi dengan guling babi lengkap dengan urutan dan lawar