Langsung ke konten utama

Ketika Musim Kawin itu Datang

Rintihanku......! Inilah sejatinya dunia ini sekarang, dunia yang mana ada sebagian gemerlapan dan ada sebagian bahkan lebih dalam kegelapan.  Saat ini sejujurnya aku malu melihat dan mendengar tingkah polah dan bahkan kata-katamu, namun sebagian yang didepan bersorak dan yang dibelakang terdiam entah mengapa...!, saat ini juga aku coba tuliskan sepatah demi patah kata sebagai wujud kebosananku yang ingin sesekali kuperlihatkan kepada orang-orang yang berhati mulia dan bisa memahami aku apa adanya, namun ini bukanlah sebuah kelakar yang mungkin bisa menyesakkan dada, dan ini sebagai bahan untuk menggugah sahabat-sahabatku dan para hyang mulia, bagaimana susahnya aku berjuang menjalani kehidupan ini. 

Disaat seperti ini aku gambarkan diriku sebagai sekuntum bunga yang dipuja puja sepasang kekasih sebagai wujud cinta dan perhatianmu padaku, akupun coba diriku tersenyum mekar menyambut harapanku dibalik kelakar manismu, akupun terlena akan kebesaran dirimu dibalik gemerlap duniamu, namun sesekali aku coba runtuhkan segala asaku yang begitu besar akan  rayuan manismu, semakin aku runtuhkan asaku namun semakin aku sadari bahwa kini aku jatuh cinta padamu.

Sebersit sinar yang selama ini menggelapkan mata dan hatiku  disini, akupun coba beranjak memahami apa yang kau ucapkan padaku....! saat itu juga asaku runtuh padamu. dengan kebeningan hati ini, dengan kejujuran hati ini aku sadari bahwa Ketika Musim Kawin itu Datang, kau datang padaku disaat dirimu memerlukan madu dari ku, bukan sebagai pasangan yang setia membangunkan asaku yang besar padamu.
Aku sadari bahwa Ketika Musim Kawin itu Datang, kau selalu setia datang menemuiku bahkan ibarat sebuah mantra jailangkung "kau atang tak diundang, pulang tak diantar"
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, kau seolah berprilaku baik dimataku dan kawan-kawanku yang lugu dan polos ini.....!
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, kau seolah pahlawan yang telah berjuang untukku mati-matian membela nasibku yang menggelepar disini.
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, dibalik tubuhmu yang gendut kau seolah memayungi aku dikala panas dan terik menguras peluhku dipematang sawah....!


Sejujurnya dari hatiku aku telah bosan pada kelakarmu.........!
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, kau hanya mengambil maduku
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, dan kau telah mendapatkan keinginanmu kau akan melupakan janji setiamu padaku....!
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, dan kau telah mendapatkan keinginanmu kau takkan lagi bisa datang menemaniku disini.....!
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, dan kau telah mendapatkan keinginanmu kau takkan lagi sebagai pahlawan mengingat begitu banyak pengorbananmu yang belum terbayar lunas hingga kau takkan pernah lagi membela nasibku ini
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, dan kau telah mendapatkan keinginanmu dibalik tubuhmu yang gendut takkan lagi bisa memayungiku dan bahkan menindihku terhimpit sebuah lorong sempit yang takkan mungkin bisa kutembus
Aku sadari betul Ketika Musim Kawin itu Datang, dan kau telah mendapatkan keinginanmu aku akan tetap menjadi pribadi yang tanpa arah yang jelas akan nasibku

Pesta Pora ini telah usai ketika aku sadari kau telah jauh meninggalkan aku sendiri, dan kaupun pergi bersama teman setiamu.
Inilah ciri musim kawinmu sobat, aku tidak pernah tau apakah kau pasangan yang pantas bersanding di singgasana cintamu.

Meski perih kupersembahkan sebuah karya ini untukmu sobat, semoga bisa tergugah....!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

BIODYNAMIC FARMING = ORGANIK PLUS

Kemaren habis keja Keras, bangun pagi pun telat, lalu stel TV chanel NHK, Tiba-tiba Dwee...ng, dapet info pertanian BIODYNAMIC FARMING , Luar biasa...! bagi petani seperti saya yang sama sakeli belum mengenal dunia pertanian secara utuh. Paman Google Bekerja saat itu juga, dapetnya info berbahasa inggris, akalpun datang...! Twing..! Twing...! Paka bantuan Translate, walaupun belepotan tapi kanggoin aja yang penting tau sedikit-sedikit mengenai BIODYNAMIC FARMING. Tulisan ini kami kutip dari berbagai sumber, mudah-mudahan berguna bagi kita semua.   BIODYNAMIC FARMING Secara Etimologi Istilah BIODYNAMIC berasal dari 2 suku kata yakni BIO dan DYNAMIC , yang kedua suku kata tersebut diambil dari bahasa yunani. BIO atau BIOS yang Berarti Hidup dan DYNAMIC atau DINAMIS yang berarti Energi atau Kekuatan Pendorong. Jadi Biodynamic merupakan kombinasi dari praktek biologis dan dinamis.

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra