Langsung ke konten utama

Tiap Pagi Ada Rupiah Dikandang Sapi SIMANTRI-022

Setiap Pagi hari yang cerah 4 anggota kami Kelompok Tani Ternak Pucak Manik, Banjar Dinas Bukit Sakti, Desa Lokapaksa mulai berdatangan menuju kandang koloni, entah apa motivasi yang terbersit dalam pikiran mereka datang pagi-pagi, sebelum memulai kegiatan mereka menuju gudang untuk menyalakan kompor biogas guna menghangatkan air dalam ketel, kurang lebih 5 menit secangkir kopi hangat ditangan guna menghangatkan badan sebelum aktifitas PIKET dimulai. Seiring waktu berjalan mereka bergegas mengambil sapu dan sekop, 2 orang menyapu di lingkungan kandang koloni, dan 2 orang lagi menggayung sekop mereka ditengah sapi-sapi yang lagi asik bermalas-malasan berdampingan dengan kotoran/feses mereka semalaman.
Anggota yang sedang piket ini asik menyekop feses dengan siulan mereka sambil mengumpulkan feses ternak tersebut di tempat yang telah ditentukan sebagai tempat penirisan, mereka gembira entah mengapa dan ada apa sebenarnya dibalik ini semua....?.
Kegiatan piket ini dilakukan selama 30 menit untuk volume pekerjaan yang sama pada pagi harinya, kemudian berlanjut di siang harinya dan berakhir di sore harinya. Gambar diatas menunjukkan senyum sumringah salah satu anggota kami yang bernama : I GUSTI PUTU ARTHA YASA, yang piket Setiap hari SELASA.
Rasa penasaran ini pun semakin bertambah.....! ada tanda tanya besar yang ingin saya tanyakan, kenapa tugas piket selalu tersenyum melakoni pekerjaan yang mungkin bagi sebagian orang menjijikkan mengingat selalu berdampingan dengan kotoran ternak yang identik dengan bau yang tidak sedap ini.
Dengan penuh penasaran saya coba bertanya 
Admin : Beli Putu Kenapa setiap Anda piket, Saya perhatikan selalu tersenyum gembira melakoni pekerjaannya ini...?
Jawabnya :

Beli Putu : Ooo...! Bukannya kenapa-napa, karena setiap Anggota yang piket dengan baik maka secara tidak langsung nemuin uang dikandang...!
Admin : Ah masak....?, Siapa juga yang bodoh naruh uang dikandang setiap harinya...!
Beli Putu : Beneran.....!, Tiap Pagi Anggota yang piket nemuin uang sejumlah Rp. 67.200,- kotor, setelah dipotong segalanya tinggal Rp. 26.880,- bersih, itu baru dikandang sapinya saja belum ditempat pengolahan biourine....! xixiixix (ketawa).
Admin : Terus Mana uangnya...? kok bisa begitu...?
Beli Putu : itu uangnya...! ("sambil menunjukkan sebongkah tai sapi dan urine sapi yang ada di bak penampungannya").
Dari perbincangan ini awalnya Admin merasa bangga pada beliau, beliau yang dengan latar belakang hanya seorang petani yang tidak lulus SD karena tidak punya biaya sekolah memiliki sebuah pola pikir yang jauh lebih maju dibandingkan saya.

Dari penjelasan beliau yang hanya berbekal dari teori bintek SIMANTRI setahun yang lalu, berhasil menghitung sebuah nilai rupiah dibalik sebongkah tai sapi/kotoran ternak sapi/feses yang dikeluarkan oleh sapi selama 24 jam (sehari).
Pola perhitungannya ini pun saya kagum dihitung mulai dari bobot ternak, % pemberian pakan, % Pakan Tercerna, %Feses Basah, %Bahan Pupuk(Feses kering), % Biaya-biaya Hingga diperoleh Pendapatan Bersih dari Pupuk itu sendiri.
Saya kagum atas penjelasan beliau yang sempat memberi sebuah pengandaian seperti ini : "Batu Kali Bila Tidak diolah lebih lanjut, maka tidak akan ada nilainya, begitu diolah untuk diukir maka akan menjadi sebuah karya seni dengan nilai jual tinggi". 
LUAR BIASA............! saya kagum dengan filosofi dan etos kerja beliau ini, mengambil sebuah pendekatan analogi yang sempurna dari sebuah proses suatu Objek hingga menjadi bernilai ekonomis.

Saya Coba belajar bagaimana model perhitungan yang beliau pakai sehingga dapat sebuah kesimpulan nilai nominal uang yang diperoleh setiap hari dari kandang koloni ini....! 
1. Sapi perlu makan 10% dari Bobot Tubuh, Andaikata Rata-rata bobot tubuh sapi ini seberat 350 Kg maka kebutuhan pakan perharinya sebanyak : 35 Kg/ekor
2. Andaikata Pakan yang tercerna tersebut sebanyak 60% Maka akan diperoleh Feses/Kotoran Sapi basah Sejumlah : 14 Kg/ekor
3. Apabila dikeringkan hingga kadar air berkurang maka akan diperoleh feses kering sebagai bahan puuk organik sejumlah 2,8 Kg/ekor
4. Di SIMANTRI 022 Desa Lokapaksa dengan kapasitas kandang 24 ekor dan terisi sapi 24 ekor juga maka potensi pupuk perharinya mencapai : 67,2 Kg
5. Kelompok Menjual Pupuk per kilonya seharga : Rp. 1.000,-. maka potensi yang diperoleh dari penjualan pupuk kotor sejumlah : Rp. 67.200,-/Hari
6. Biaya biaya seperti 40% Biaya Produksi, 10% Biaya Pemasaran dan 10% Biaya Lain-lain maka akan dperoleh pendapatan bersih sejumlah : Rp. 26.880,-/Hari.

Menurut beliau perhitungan ini masih mengabaikan penambahan sisa pakan dalam pembuatan pupuk, jika ini diikut sertakan tentu akan jah lebih banyak dapat nilai nominal per harinya itu di sektor PUPUK PADAT/KOMPOS....!
Nah Bagaimana Dengan hitung-hitungan lainnya seperti :
1. Bagaimana jika kita Hitung pendapatan dari pengolahan BIO URINE...?
2. Bagaimana jika kita coba hitung juga dari pendapatan limbah biogas...?
3. Bagaimana jika kita coba hitung dari manfaat Gas yang diperoleh dari BIO GAS yang mampu mengurangi biaya rumah tangga dalam pembelian gas.....?
4. Bagaimana jika sekalian kita hitung ANALISIS BISNIS dengan pendekatan Disiplin ilmu EKONOMI baik dari sisi BEP, ROI dan lain sebagainya
Nanti setelah kami belajar banyak pasti akan kami posting sebuah artikel tentang Analisis dunia peternakan di simantri 022. Semoga kedepan semua anggota memiliki kesadaran bahwa "Tiap Pagi Ada Rupiah Dikandang Sapi SIMANTRI-022"

Komentar

  1. Semoga senyumnya menular ke petani lainnya... Simantri 022 berjaya selalu....

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas doanya, ya kita harus selalu tersenyum, suka duka pasti ada yang penting kita petik ikmahnya...!

    BalasHapus
  3. luar biasa pak gusti...memulai sesuatu pada awalnya memang susah....

    BalasHapus
  4. Mohon naskah ini dikirim ke: redaksi_balimandara@yahoo.com, pak!! biar di masukkan ke tabloid pemprov dan dibaca simantri lainnya se bali

    BalasHapus
  5. Baik Pak, Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami, Semoga Pemprov. bali Sukses selalu dengan program-programnya yang menyentuh rakyat.

    BalasHapus
  6. saya punya 2 pertanyaan, tolong dijawab ya pak
    1. gimana ya tata cara pembentukannya secara detail, tolong dijelaskan bertahap pak.
    2. apakah kel ternak nantinya di daftarkan ke dinas peternakan atau bgmn
    3. bgmn cara mendapat bantuan dari pemerintah u/pengembangan kelompok ternak
    terima kasih

    BalasHapus
  7. 1. tata cara pembentukanya :
    a. kumumpulkan petani minimal 20 orang sebagai calon anggota, dengan tujuan dan misi yang sama, setelah disepakati pembentukan kelompok, buat nama kelompok disertai dengan kepengurusannya serta AD/ART + aturan tambahan/awig kalo ada.
    b. undang kepala desa/perbekel, Pengurus GAPOKTAN, PPL dan Koordinator kecamatan untuk mengesahkan kelompok dalam berita acara/piagam pengukuhan kelompok sekaligus pembinaan terhadap kelompok
    c. kelompok akan skaligus terdaftar sebagai kelas pemula di database BPP
    d. lengkapi buku-buku administrasi kelompok

    2. untuk kelas pemula akan didaftarkan di tingkat desa dan kelas lanjut di tingkat kecamatan, kelas madya di tingkat bupati dan kelas utama di tingkat gubernur. kelas ini ditentukan berdasarkan tingkat kemapanan sebuah kelompok.

    3. cara mendapatkan bantuan yakni dengan mengajukan proposal permohonan bantuan kepada pemerintah. saya rasa banyak program2 pemerintah baik ditingkat kabupaten, propinsi dan pusat. sedangkan di tingkat desa dengan mengikut sertakan program kelompok dalam musrenbang des

    itu yang selama ini yang kami lakukan, mudah2an jawaban kami bisa membantu

    BalasHapus

Posting Komentar

Mohon komentar mengenai blog ini, atas artikel, segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini demi kemajuan blog ini, Terimakasih...!

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Tradisional Pertanian

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali, Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri. Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas  mengenai alat

BIODYNAMIC FARMING = ORGANIK PLUS

Kemaren habis keja Keras, bangun pagi pun telat, lalu stel TV chanel NHK, Tiba-tiba Dwee...ng, dapet info pertanian BIODYNAMIC FARMING , Luar biasa...! bagi petani seperti saya yang sama sakeli belum mengenal dunia pertanian secara utuh. Paman Google Bekerja saat itu juga, dapetnya info berbahasa inggris, akalpun datang...! Twing..! Twing...! Paka bantuan Translate, walaupun belepotan tapi kanggoin aja yang penting tau sedikit-sedikit mengenai BIODYNAMIC FARMING. Tulisan ini kami kutip dari berbagai sumber, mudah-mudahan berguna bagi kita semua.   BIODYNAMIC FARMING Secara Etimologi Istilah BIODYNAMIC berasal dari 2 suku kata yakni BIO dan DYNAMIC , yang kedua suku kata tersebut diambil dari bahasa yunani. BIO atau BIOS yang Berarti Hidup dan DYNAMIC atau DINAMIS yang berarti Energi atau Kekuatan Pendorong. Jadi Biodynamic merupakan kombinasi dari praktek biologis dan dinamis.

Administrasi Kelompok Tani / Gapoktan

Bagi Kami pada awal-awal pendirian Kelompok Ternak Pucak Manik sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Bali , yang merupakan salah satu proyek percontohan Pemerintah Provinsi Bali dalam sistem pertanian terpadu / Sistem Pertanian Terintegrasi yang di bali lebih dikenal dengan istilah SIMANTRI yakni Sistem Management Pertanian Terintegrasi dalam rangka menuju visi bali organik, bali clean dan bali mandara, ini kami banyak di bimbing oleh seorang PPL yang sangat baik diterima dihati Anggota kelompok kami, Beliau adalah : Bapak I Made Santiyasa, SP. beliau banyak memberi arahan dan bimbingan  agar kelompok kami maju dan berkembang, untuk itu salah satunya kami harus memulai dengan tertib Administrasi dalam kelompok, tersedianya kelengkapan administrasi pembukuan yang baik.  adapun buku-buku yang mesti dilengkapi Baik buku keuangan maupun buku  non keuangan. Dengan ini kami ingin berbagi kepada para petani yang baru membentuk kelompok tani (POKTAN) maupun GAPOKTAN, beberapa contoh Admisitra